RANGKUMAN SEJARAH PERKEMBANGAN PIKIRAN DAN PRAKTEK PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN (Bab 3)
BAB III
Johann Heindrich Pestalozzi,
Pendiri sekolah Dasar Modern
Johann Heindrich
Pestalozzi, dikenal dengan nama Pestalozzi hidup dalam kemiskinan yang
memprihatinkan. Ia mengalami banyak kegagalan dari menjadi pendeta, pengacara
dan petani hingga dalam cita-citanya mewujudkan keadaan buruk rakyat miskin.
Ada lima pokok utama yang
menjadi pandangan teologis, yaitu;
- kepercayaan kepada AllahBapa,
- alam sebagai pedoman,
- Yesus sebagai juruslamat dunia,
- manusia, jati dirinya dan tugasnya, dan
- pengalaman beriman secara pribadi.
Meskipun pada zamannya
ilmu jiwa dipisahkan, ia tetap melakukan percobaan sederhana pada kelakuan
anak-anak. Pestalozzi membagi tiga tema atau pokok dalam dasar ilmu jiwa,,
seperti; sumber dasar ilmu jiwa, asas-asas belajar-mengajar dan pertumbuhan
iman. Menurutnya untuk memahami setiap perkembangan anak haruslah dengan
penelitian atau menyelidiki bukan hanya sekadar mempelajarinya. Banyak metode
yang dibuat oleh Pestalozzi untuk mencapai asas-asas belajar-mengajar. Seorang
guru baiklah membagi bahan yang diajarkan sampai pada tahap sulit. Naradidikpun
harus banyak diberikan tugas agar pendidikannya tidak membelok. Naradidik juga
diharapkan belajar dengan menggunakan pancaindra. Namun, pengalaman adalah
pendidikan yang paling penting bagi naradidik.
Seorang guru sebaiknya
memberikan pengetahuan yang sifatnya sama atau saling berhubungan. Ada
keuntungan dalam diri naradidik pada asas tersebut, yakni; naradidik lebih
mudah untuk menangkap hubungan yang berlaku diantara beberapa objek atau
gagasan tertentu karena pengetahuan tersebut mudah diingat, melihat persamaan
antara gagasan yang berbeda akan turut mendorong anak menjauhkan diri pandangan
dogmatis atau berat sebelah.
Dasar Pendidikan
Menurutnya pendidikan
adalah usaha untuk mengubah kehidupan anak-anak miskin, yang harus belajar
menulis, membaca dan berhitung, anak harus dapat mandiri bukan hanya berladang
dan bertani dan menurutnya pengetahuan bukan dari akal dan tangan tetapi juga
dengan hati sang anak.
Tujuan pendidikan sendiri
menurutnya ialah ada dua, umum dan kejuruan. Dalam tujuan umum, Pestalizzo
mengarahkan seseorang yang bijaksana dan bajik dalam kehidupannya, manusiawi
dalam semua hubungan dengan sesamanya manusia, dan seorang yang beriman harus
bergantung pada Allah. Sedangkan pada tujuannya yang kedua atau kejuruan,
Pestalizzo ingin memperlengkapi naradidik untuk memperoleh keterampilan yang
diperlukan untuk memenuhi perannya dalam masyarakat. Lingkungan yang dipakai oleh
Pestalizzo yaitu, rumah tangga (orang tua), rumah dermawan (bagi mereka yang
miskin) dan sekolah dasar bagi rakyat karena menurutnya dua lingkungan diatas
tidaklah memadai.
Pengajar dalam pendidikan
yang utama ialah sang ibu dan guru yang mengajar disekolah. Namun, selain ibu
dan guru, anak itu sendiri dan pengalaman hidup yang diperoleh. Jika ada
pengajar pasti ada pelajar atau naradidik, baginya pelajar adalah semua anak
dalam setiap kalangan, anak perempuan (untuk sekolah keibuan) dan calon guru
yang akan menjadi pengajar bagi naradidik. Ada tiga macam kurikulum dalam
pendidikan yang dibuat oleh Pestalizzo, yaitu pada akal, tubuh dan hati. Metodologinya
adalah yang berasal dari pengalaman dengan benda-benda nyata lebih dari
pengalaman dengan dunia dan gagasan yang berasal dari buku.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda