Sabtu, 08 Maret 2014

RANGKUMAN SEJARAH PERKEMBANGAN PIKIRAN DAN PRAKTEK PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN (Bab 3)



BAB III



Johann Heindrich Pestalozzi,



Pendiri sekolah Dasar Modern


Johann Heindrich Pestalozzi, dikenal dengan nama Pestalozzi hidup dalam kemiskinan yang memprihatinkan. Ia mengalami banyak kegagalan dari menjadi pendeta, pengacara dan petani hingga dalam cita-citanya mewujudkan keadaan buruk rakyat miskin.
Ada lima pokok utama yang menjadi pandangan teologis, yaitu;
  • kepercayaan kepada AllahBapa,
  • alam sebagai pedoman,
  • Yesus sebagai juruslamat dunia,
  • manusia, jati dirinya dan tugasnya, dan
  • pengalaman beriman secara pribadi.
Meskipun pada zamannya ilmu jiwa dipisahkan, ia tetap melakukan percobaan sederhana pada kelakuan anak-anak. Pestalozzi membagi tiga tema atau pokok dalam dasar ilmu jiwa,, seperti; sumber dasar ilmu jiwa, asas-asas belajar-mengajar dan pertumbuhan iman. Menurutnya untuk memahami setiap perkembangan anak haruslah dengan penelitian atau menyelidiki bukan hanya sekadar mempelajarinya. Banyak metode yang dibuat oleh Pestalozzi untuk mencapai asas-asas belajar-mengajar. Seorang guru baiklah membagi bahan yang diajarkan sampai pada tahap sulit. Naradidikpun harus banyak diberikan tugas agar pendidikannya tidak membelok. Naradidik juga diharapkan belajar dengan menggunakan pancaindra. Namun, pengalaman adalah pendidikan yang paling penting bagi naradidik.
Seorang guru sebaiknya memberikan pengetahuan yang sifatnya sama atau saling berhubungan. Ada keuntungan dalam diri naradidik pada asas tersebut, yakni; naradidik lebih mudah untuk menangkap hubungan yang berlaku diantara beberapa objek atau gagasan tertentu karena pengetahuan tersebut mudah diingat, melihat persamaan antara gagasan yang berbeda akan turut mendorong anak menjauhkan diri pandangan dogmatis atau berat sebelah.

Dasar Pendidikan
Menurutnya pendidikan adalah usaha untuk mengubah kehidupan anak-anak miskin, yang harus belajar menulis, membaca dan berhitung, anak harus dapat mandiri bukan hanya berladang dan bertani dan menurutnya pengetahuan bukan dari akal dan tangan tetapi juga dengan hati sang anak.
Tujuan pendidikan sendiri menurutnya ialah ada dua, umum dan kejuruan. Dalam tujuan umum, Pestalizzo mengarahkan seseorang yang bijaksana dan bajik dalam kehidupannya, manusiawi dalam semua hubungan dengan sesamanya manusia, dan seorang yang beriman harus bergantung pada Allah. Sedangkan pada tujuannya yang kedua atau kejuruan, Pestalizzo ingin memperlengkapi naradidik untuk memperoleh keterampilan yang diperlukan untuk memenuhi perannya dalam masyarakat. Lingkungan yang dipakai oleh Pestalizzo yaitu, rumah tangga (orang tua), rumah dermawan (bagi mereka yang miskin) dan sekolah dasar bagi rakyat karena menurutnya dua lingkungan diatas tidaklah memadai.
Pengajar dalam pendidikan yang utama ialah sang ibu dan guru yang mengajar disekolah. Namun, selain ibu dan guru, anak itu sendiri dan pengalaman hidup yang diperoleh. Jika ada pengajar pasti ada pelajar atau naradidik, baginya pelajar adalah semua anak dalam setiap kalangan, anak perempuan (untuk sekolah keibuan) dan calon guru yang akan menjadi pengajar bagi naradidik. Ada tiga macam kurikulum dalam pendidikan yang dibuat oleh Pestalizzo, yaitu pada akal, tubuh dan hati. Metodologinya adalah yang berasal dari pengalaman dengan benda-benda nyata lebih dari pengalaman dengan dunia dan gagasan yang berasal dari buku.

Bahan Kuliah (ke 1)



Konsepsi Tuhan menurut Iman Kristen


  •   Agama dan kepercayaan kepada Allah 
  •    Allah sang Pribadi yang Maha Kuasa 
  •    Allah, Agama  dan keselamatan

 Agama dan kepercayaan kepada Allah


  • Setiap manusia mempunyai kesadaran religius, kesadaran bahwa ada satu kodrat ilahi diatas realitas dunia  
  • Mengapa gejala agama selalu hadir sebagai suatu fenomena dlm kehidupan masyarakat, manusia memiliki keterikatan dengan Tuhan

 Allah sang Pribadi yang Maha Kuasa


  •  Sifat Allah yang sempurna dan tak terbatas: Maha Hadir, Mahatahu, Mahamulia, Maha Kudus
  • Allah sebagai pencipta: (band Roma 11:36)  sumber kehidupan dan keberadaan kita, hidup   kita  sepenuhnya bergantung kepada Allah.
  • Membuat kita bersyukur dan beribadah kepada Allah.
  • Manusia terpanggil untuk menjawab penyataan diri Allah dengan memasuki hubungan pribadi dengan-Nya.

 Allah, Agama dan Keselamatan


  • Ajaran mengenai keselamatan ada dalam setiap agama dan maknanya bervariasi. Bahkan orang yang tidak beragama mempunyai konsep tentang keselamatan dari: bahaya, ancaman, penyakit.
  • Dalam Alkitab Perjanjian Lama Allah menyatakan diri sebagai Penyelamat; bahwa Allah menyelamatkan orang yang baik dari berbagai kesukaran.(Yes 45:21;43:11;49:6;52:10)
  • Dalam Perjanjian Baru Allah menyatakan diri sebagai Penyelamat didalam diri Tuhan Yesus Kristus. (Mat.1:21; 1Tim. 3:16;Yoh.1:14)

 Allah Tritunggal


  • Allah Bapa(Pencipta)Kej 1:1
  • Allah Anak (Yesus Kristus)(Penyelamat) (Yoh 1:14; Yoh 10:30), Yoh 12:45 dan Yoh14:9
  • Roh Kudus(Pembimbing) Yoh 4:24

RANGKUMAN SEJARAH PERKEMBANGAN PIKIRAN DAN PRAKTEK PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN (BAB 2)



BAB II

Jean-Jacques Rousseau



Riwayat Hidupnya

Lahir di Jenewa, Swiss, filosof terkenal Jean-Jacques Rousseau, ibundanya menghembuskan nafas sesudah melahirkannya. Rupanya, nasib buruk masih terus membuntuti: di umur sepuluh tahun ayahnya diusir dan meninggalkan Jenewa dan hiduplah Rousseau seorang diri. Kemudian Rousseau sendiri meninggalkan Jenewa tahun 1728 ketika umurnya menginjak enam belas tahun. Bertahun Rousseau awam seawam-awamnya, tak terkenal namanya sama sekali, berkelana dari satu tempat ke tempat lain, dan bekerja di satu tempat dan pindah kerja di tempat lain.

Pada tahun 1750 di umur tiga puluh delapan mendadak Rousseau jadi tenar. Akademi Dijon menawarkan hadiah esai terbaik tentang pokok soal: apakah seni dan ilmu pengetahuan memang punya manfaat buat kemanusiaan, berhasil dapat hadiah pertama. Beruntun muncullah karya-karya lainnya, termasuk Discourse on the Origin of Inequality (1755); La nouvelle Heloise (1761); Emile (1762); The Social Contract (1762); Confessions (1770) yang kesemuanya itu melambungkan kemasyhurannya. Tambahan lagi, karena Rousseau suka musik, dia menggubah dua opera masing-masing Les muses galantes dan Le devin du village.

Mulai tahun 1762 dan seterusnya, Rousseau menghadapi kesulitan dengan pihak penguasa karena tulisan-tulisan politiknya. Tulisan-tulisan Rousseau orang bilang merupakan faktor penting bagi pertumbuhan sosialisme, romantisme, totaliterisme, anti-rasionalisme, serta perintis jalan ke arah pecahnya Revolusi Perancis dan merupakan penyumbang buat ide-ide modern menuju demokrasi dan persamaan. Dia punya sumbangan penting dalam hal pengaruh teori pendidikan modern,dia punya pemikiran bahwa teknologi modern dan masyarakat itu sesuatu yang buruk. Dia pula yang memperkenalkan khayalan tentang "kualitas keprimitifan."

Rousseau-lah yang mula-mula mencetuskan gagasan "kontrak sosial" itu sepenuhnya palsu. Gagasan ini sudah didiskusikan panjang-lebar oleh John Locke yang karyanya sudah diterbitkan sebelum Rousseau lahir. Bukti menunjukkan, filosof Inggris yang masyhur Thomas Hobbes telah pula mendiskusikan pikiran ini (kontrak sosial) bahkan sebelum John Locke.

Tulisan-tulisan Rousseau yang merintis jalan ke arah pecahnya Revolusi Perancis tak dapat disangkal, dan mungkin lebih penting dari apa yang disumbangkan oleh Diderot dan d' Alambert. Tetapi, pengaruh Voltaire yang muncul lebih dulu, jumlahnya lebih banyak, lebih jelas arahnya, pokoknya lebih punya kaitan dari banyak segi.

Pengaruhnya di bidang teori pendidikan berikut prakteknya telah membuktikan arti pentingnya. Rousseau memperkecil makna penting pendidikan anak-anak lewat buku bacaannya, karena dianggapnya lebih efektif belajar lewat pengalaman. (Kebetulan, Rousseau seorang penganjur gigih agar bayi minum susu ibu). Kedengarannya mencengangkan betapa seorang yang meninggalkan anaknya sendiri punya keberanian beri ceramah perihal bagaimana memelihara dan membesarkan anak-anak, tetapi tak usah diragukan bahwa gagasan-gagasan Rousseau punya pengaruh mendalam pada teori pendidikan modern.

Yang paling menonjol dari kesemuanya itu adalah semangatnya yang berkobar-kobar demi terwujudnya persamaan hak dan derajat, dan perasaan yang membawa bahwa bentuk struktur masyarakat  tidak ada keadilan. ("Manusia dilahirkan merdeka; dan di mana-mana dia terbelenggu oleh rantai").

Pada akhirnya, orang tidak boleh anggap sepele teori Rousseau di bidang konstitusi. Ide sentral tentang "Kontrak sosial" adalah, menurut bunyi kalimat Rousseau sendiri "pengalihan secara total seluruh hak-hak orang per orang kepada masyarakat secara keseluruhan." Kalimat ini mempersempit ruang gerak buat kebebasan pribadi atau untuk hak-hak asasi

Rousseau dikritik sebagai seorang kehinggapan penyakit syaraf yang gawat (belum lagi anggapan bahwa dia sinting), sebagai seorang lelaki chauvinis, seorang pemikir yang bikin resah dan pikirannya tidak praktis. Kekurangan-kekurangan yang ada pada Rousseau adalah pandangannya yang tajam dan kecerdasan yang orisinal yang terus berlangsung mempengaruhi pemikiran modern selama lebih dari dua abad.

Asas-asas Pendidikan

Dalam bukunya Emile pada judul “Pengakuan Iman seorang imam savoi”, Rousseau tentang agama bahwa seharusnya teori pendidikan adalah sebagai pedoman kepada anak didiknya ialah sifat, minat dan kebutuhan. Menurutnya bahwa manusia seharusnya mengikuti apa yang jadi kehendak oleh Yesus kepada orang Kristen, karena Yesus adalah guru yang mengajarkan serta mengamalkan moralitas yang tidak terbatas. Ruang lingkup studi dalam anak menurut Rousseau ada 4 golongan atau tingkat dalam umur, yaitu;

* pertama 0 sampai dengan 4 tahun (balita): menurutnya anak bayi atau balita mempunyai kebebasan untuk bergerak atau menggerakkan anggota badannya, berhak disusui oleh ibunya, anak balita berhak mendapatkan atau menerima sokongan bendawi namun juga tidak lepas peran dari seorang ayah dan anak balita berhak memberikan pendidikan terlebih dari seorang ayah.

* kedua, masa kanak-kanak (umur 5 sampai dengan 11 tahun): pada masa ini anak sering disamakan denagn irama alam, mereka sedang menikmati waktu peka tertawa, bermain, memeriksa dunia sekitarnya. Mereka juga menguji kekuatan dan kemampuan yang semakin bertambah dalam dirinya dan hidup bebas dari hambatan atau banyaknya hambatan yang didirikan secara salah oleh orang dewasa.

* ketiga umur 12 samapi dengan 14 tahun dan masa ini ini disebut masa pra-puber. Pada masa ini anak sangat focus dengan kegiatan yang menggunakan akal. Dalam pengajaran pada golongan ini adalah banyak pengalaman yang menambah rasa penasarannya akan sesuatu dan menjadikan pengalaman sebagai pelajaran baginya.

* keempat, ini adalah masa puber atau umur 15 samapi dengan 20 tahun. Tingkat pendidikan anak dalam masa ini semakin dewasa atau lebih sejati. Golongan ini lebih menekankan rasa keingintahuan dalam golongan pra-puber menjadi semakin kuat dengan pengalaman yang lebih tentang pendidikan dengan perasaan yang positif. Pada masa ini pendidikan agama dan seks lebih meluas.

Asas-asas pendidikan

Secara umum menurut Rousseau ialah perlunya pendidikan, karena ia setuju dengan dalil Comenius bahwa manusia tidak dicapai atau diperoleh sebagai hasil kelahiran saja melainkan juga oleh pendidikan yang berdasar pada alam, manusia dan benda-benda.

Tujuan umum dalam pendidikannya adalah mengembangkan semua bakat naradidik agar mereka diperlengkapi hidup yang merdeka atau bebas dari prakarsa orang lain. Guru yang berperan dalam pendidikan bagi naradidik menurut Rousseau yakni, alam namun dengan peran serta guru dan orangtua dan pelajarnya ialah anak laki-laki dan perempuan dan bahkan ia lebih memfokuskan pendidikan pada perempuan karena akan menjadi seorang istri dan ibu. Kurikulum yang digunakan Rousseau yaitu, bersifat kontekstual sesuai dengan golongan yang ada. Asas-asas dari pendidikan khusus Rousseau adalah berporos pada teologi dan ilmu jiwa.

Label:

RANGKUMAN SEJARAH PERKEMBANGAN PIKIRAN DAN PRAKTEK PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN (BAB 1)



SEJARAH PERKEMBANGAN PIKIRAN DAN PRAKTEK PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

(Robert R. Boehlke,Ph.D)

BAB 1

Yohanes Amos Comenius

Bapak Pendidikan Modern





Riwayat Hidupnya

Yohanes Amos Comenius dilahirkan pada tanggal 28 Maret tahun 1592 di desa Nivnice di Morawi Tenggara. Ayah Yohanes adalah Martinus Komensky yang pengusaha penggilingan gandum dan sangat taat beribadah dan aktif dalam komunitas masyarakat Morawi Tenggara.

Usia 16 tahun dia pindah ke Prerov untuk meneruskan pendidikan di sekolah yang paling baik mutunya yang dikelola oleh Gereja Persaudaraan Morawi, sekolah ini mempunyai kurikulum berbasis bahasa Latin.

Selesai pendidikan, pada tahun 1614 Yohanes kembali lagi ke Morawi dengan suatu keinginan untuk membaktikan ilmunya dalam memperbaiki mutu pendidikan di tanah airnya. Dia merancang suatu metode pendidikan terpadu yang memacu minat dan kreatifitas para siswa sehingga mereka dapat meningkatkan pendidikan dengan sistem yang lebih merangsang hasrat belajar. Yohanes menyusun satu buku tata bahasa Latin sederhana untuk memperbaiki metodologi pengajaran bahasa Latin, buku itu diterbitkan di Praha pada tahun 1616. Pada tahun 1616, Yohanes mulai menyusun encyclopedy yang terdiri dari 16 jilid. Buku ensiklopedia ini adalah yang pertamakali ditulis dalam bahasa Ceko. Judulnya," Teater segala sesuatu "yang meliputi 'semua yang ada sejak penciptaan pertama sampai saat ini'. "Sepucuk surat yang dialamatkan ke Surga" berisi keprihatinan terhadap ketidakadilan dalam hubungan kaum kaya dan miskin. "Peringatan Melawan Daya Tarik Anti Kristus" yang isinya menentang dominasi Gereja Roma di Morawi. Pada tahun 1621 ia mengarang buku "Sejumlah Jalan Buntu Duniawi dan Surga Hati Yang Percaya". Pada tahun 1625 ia mengarang "Pengajar Agung". Pada tahun 1631, gereja menerbitkan buku "Janua Linguarium Reserata" (Pintu Bahasa Dibuka). Buku lainnya "Vestibulum" (Jalan Masuk) yang terdiri dari 427 kalimat atas seribu kata latin, "Pansopiae Pandromus" (Pembimbing ke Semua Ilmu), "Linguarium Methodus Novissima (metode Terbaru Pelajaran Bahasa) adalah yang paling bermutu dan terpuji dalam sejarah.

Dalam bukunya “Pansopiae Pandromus” (Pembimbing ke semua Pengetahuan)



 Ada 3 asas pokok yang utama

1. Segala sesuatu perlu dipelajari berdasarkan metode induktif(ilmiah), sebagaimana dijelaskan oleh Yang Mulia Francis Bacon.

2. Bila dengan metode ilmiah si pelajar belum memahami pengetahuan, maka ia perlu berpikir rasional

3. Bila dengan memakai metode induktif dan ilmiah si pelajar gagal memperoleh pengetahuan, maka ia harus memanfaatkan penyataan Allah yang tersedia dalam Alkitab.

Banyak sarjana dan pemuka lain yang sepaham tentang perlunya memperoleh asas pembimbing yang menyatu-padukan semua bagian pengetahuan. Bila tidak demikian maka para tamatan sekolah menengah dan perguruan tinggi mengetahui banyak kepingan-kepingan pengetahuan tetapi belum mampu melihatnya dalam konteks yang memberi makna atas keseluruhannya.  Ia memakai pendekatan dengan menerapkan tinjauan terhadap dunia alam dan penelaahan Alkitab   melalui masalah atau isu pedagogis tertentu.

Dasar Pendidikan

Commenius memberi nama pendidikannya adalah pendidikan  agama Kristen sama seperti para pendidik Kristen yang lain, karena lebih mengutamakan nilai-nilai pokok iman Kristen.

Dasar teori dan praktek pendidikan menurut Comenius ialah :

1.         Teologi

2.         Pengalaman pribadi

3.         Gaya berpikir secara analogis



Pengalaman Pribadi

Selama 45 tahun Comenius harus hidup sebagai pengungsi ditanah asing karena gerejanya menolak hak kekuatan politis dan gerejawi dari pihak Katolik Roma untuk berkuasa dinegerinya. Pengalaman yang pahit membuatnya merindukan tatanan politis yang bebas dari kekerasan dari pihak yang kuat terhadap pihak yang lemah.

Penyebab peperangan dan pembunuhan dari orang Kristen karena perbedaan pengakuan iman terletak pada teori dan praktek di sekolah, dimana isi dan metode pendidikan yang berlaku tidak mengajarkan untuk bertindak bijaksana, bermoral dan saleh, untuk mencegahnya bisa dengan melakukan pembaruan teori dan praktek pendidikan.

Ia meninggal pada 4 November 1670 di kota Amsterdam dan dimakamkan di kota Naarden. Karyanya yang gemilang dan keberhasilannya menyusun metode pengajaran yang dipuji para ahli pendidikan, Yohanes tetap rendah hati dan bahkan menganggap dirinya belum mampu melaksanakan penugasan dari Allah. Sejarah dunia menempatkan Yohanes Amos Comenius sebagai Bapak Pendidikan Modern yang telah menciptakan berbagai metode pembelajaran berkualitas dan berdedikasi sebagai pengajar.

Label: