Sabtu, 08 Maret 2014

RANGKUMAN SEJARAH PERKEMBANGAN PIKIRAN DAN PRAKTEK PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN (BAB 2)



BAB II

Jean-Jacques Rousseau



Riwayat Hidupnya

Lahir di Jenewa, Swiss, filosof terkenal Jean-Jacques Rousseau, ibundanya menghembuskan nafas sesudah melahirkannya. Rupanya, nasib buruk masih terus membuntuti: di umur sepuluh tahun ayahnya diusir dan meninggalkan Jenewa dan hiduplah Rousseau seorang diri. Kemudian Rousseau sendiri meninggalkan Jenewa tahun 1728 ketika umurnya menginjak enam belas tahun. Bertahun Rousseau awam seawam-awamnya, tak terkenal namanya sama sekali, berkelana dari satu tempat ke tempat lain, dan bekerja di satu tempat dan pindah kerja di tempat lain.

Pada tahun 1750 di umur tiga puluh delapan mendadak Rousseau jadi tenar. Akademi Dijon menawarkan hadiah esai terbaik tentang pokok soal: apakah seni dan ilmu pengetahuan memang punya manfaat buat kemanusiaan, berhasil dapat hadiah pertama. Beruntun muncullah karya-karya lainnya, termasuk Discourse on the Origin of Inequality (1755); La nouvelle Heloise (1761); Emile (1762); The Social Contract (1762); Confessions (1770) yang kesemuanya itu melambungkan kemasyhurannya. Tambahan lagi, karena Rousseau suka musik, dia menggubah dua opera masing-masing Les muses galantes dan Le devin du village.

Mulai tahun 1762 dan seterusnya, Rousseau menghadapi kesulitan dengan pihak penguasa karena tulisan-tulisan politiknya. Tulisan-tulisan Rousseau orang bilang merupakan faktor penting bagi pertumbuhan sosialisme, romantisme, totaliterisme, anti-rasionalisme, serta perintis jalan ke arah pecahnya Revolusi Perancis dan merupakan penyumbang buat ide-ide modern menuju demokrasi dan persamaan. Dia punya sumbangan penting dalam hal pengaruh teori pendidikan modern,dia punya pemikiran bahwa teknologi modern dan masyarakat itu sesuatu yang buruk. Dia pula yang memperkenalkan khayalan tentang "kualitas keprimitifan."

Rousseau-lah yang mula-mula mencetuskan gagasan "kontrak sosial" itu sepenuhnya palsu. Gagasan ini sudah didiskusikan panjang-lebar oleh John Locke yang karyanya sudah diterbitkan sebelum Rousseau lahir. Bukti menunjukkan, filosof Inggris yang masyhur Thomas Hobbes telah pula mendiskusikan pikiran ini (kontrak sosial) bahkan sebelum John Locke.

Tulisan-tulisan Rousseau yang merintis jalan ke arah pecahnya Revolusi Perancis tak dapat disangkal, dan mungkin lebih penting dari apa yang disumbangkan oleh Diderot dan d' Alambert. Tetapi, pengaruh Voltaire yang muncul lebih dulu, jumlahnya lebih banyak, lebih jelas arahnya, pokoknya lebih punya kaitan dari banyak segi.

Pengaruhnya di bidang teori pendidikan berikut prakteknya telah membuktikan arti pentingnya. Rousseau memperkecil makna penting pendidikan anak-anak lewat buku bacaannya, karena dianggapnya lebih efektif belajar lewat pengalaman. (Kebetulan, Rousseau seorang penganjur gigih agar bayi minum susu ibu). Kedengarannya mencengangkan betapa seorang yang meninggalkan anaknya sendiri punya keberanian beri ceramah perihal bagaimana memelihara dan membesarkan anak-anak, tetapi tak usah diragukan bahwa gagasan-gagasan Rousseau punya pengaruh mendalam pada teori pendidikan modern.

Yang paling menonjol dari kesemuanya itu adalah semangatnya yang berkobar-kobar demi terwujudnya persamaan hak dan derajat, dan perasaan yang membawa bahwa bentuk struktur masyarakat  tidak ada keadilan. ("Manusia dilahirkan merdeka; dan di mana-mana dia terbelenggu oleh rantai").

Pada akhirnya, orang tidak boleh anggap sepele teori Rousseau di bidang konstitusi. Ide sentral tentang "Kontrak sosial" adalah, menurut bunyi kalimat Rousseau sendiri "pengalihan secara total seluruh hak-hak orang per orang kepada masyarakat secara keseluruhan." Kalimat ini mempersempit ruang gerak buat kebebasan pribadi atau untuk hak-hak asasi

Rousseau dikritik sebagai seorang kehinggapan penyakit syaraf yang gawat (belum lagi anggapan bahwa dia sinting), sebagai seorang lelaki chauvinis, seorang pemikir yang bikin resah dan pikirannya tidak praktis. Kekurangan-kekurangan yang ada pada Rousseau adalah pandangannya yang tajam dan kecerdasan yang orisinal yang terus berlangsung mempengaruhi pemikiran modern selama lebih dari dua abad.

Asas-asas Pendidikan

Dalam bukunya Emile pada judul “Pengakuan Iman seorang imam savoi”, Rousseau tentang agama bahwa seharusnya teori pendidikan adalah sebagai pedoman kepada anak didiknya ialah sifat, minat dan kebutuhan. Menurutnya bahwa manusia seharusnya mengikuti apa yang jadi kehendak oleh Yesus kepada orang Kristen, karena Yesus adalah guru yang mengajarkan serta mengamalkan moralitas yang tidak terbatas. Ruang lingkup studi dalam anak menurut Rousseau ada 4 golongan atau tingkat dalam umur, yaitu;

* pertama 0 sampai dengan 4 tahun (balita): menurutnya anak bayi atau balita mempunyai kebebasan untuk bergerak atau menggerakkan anggota badannya, berhak disusui oleh ibunya, anak balita berhak mendapatkan atau menerima sokongan bendawi namun juga tidak lepas peran dari seorang ayah dan anak balita berhak memberikan pendidikan terlebih dari seorang ayah.

* kedua, masa kanak-kanak (umur 5 sampai dengan 11 tahun): pada masa ini anak sering disamakan denagn irama alam, mereka sedang menikmati waktu peka tertawa, bermain, memeriksa dunia sekitarnya. Mereka juga menguji kekuatan dan kemampuan yang semakin bertambah dalam dirinya dan hidup bebas dari hambatan atau banyaknya hambatan yang didirikan secara salah oleh orang dewasa.

* ketiga umur 12 samapi dengan 14 tahun dan masa ini ini disebut masa pra-puber. Pada masa ini anak sangat focus dengan kegiatan yang menggunakan akal. Dalam pengajaran pada golongan ini adalah banyak pengalaman yang menambah rasa penasarannya akan sesuatu dan menjadikan pengalaman sebagai pelajaran baginya.

* keempat, ini adalah masa puber atau umur 15 samapi dengan 20 tahun. Tingkat pendidikan anak dalam masa ini semakin dewasa atau lebih sejati. Golongan ini lebih menekankan rasa keingintahuan dalam golongan pra-puber menjadi semakin kuat dengan pengalaman yang lebih tentang pendidikan dengan perasaan yang positif. Pada masa ini pendidikan agama dan seks lebih meluas.

Asas-asas pendidikan

Secara umum menurut Rousseau ialah perlunya pendidikan, karena ia setuju dengan dalil Comenius bahwa manusia tidak dicapai atau diperoleh sebagai hasil kelahiran saja melainkan juga oleh pendidikan yang berdasar pada alam, manusia dan benda-benda.

Tujuan umum dalam pendidikannya adalah mengembangkan semua bakat naradidik agar mereka diperlengkapi hidup yang merdeka atau bebas dari prakarsa orang lain. Guru yang berperan dalam pendidikan bagi naradidik menurut Rousseau yakni, alam namun dengan peran serta guru dan orangtua dan pelajarnya ialah anak laki-laki dan perempuan dan bahkan ia lebih memfokuskan pendidikan pada perempuan karena akan menjadi seorang istri dan ibu. Kurikulum yang digunakan Rousseau yaitu, bersifat kontekstual sesuai dengan golongan yang ada. Asas-asas dari pendidikan khusus Rousseau adalah berporos pada teologi dan ilmu jiwa.

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda