Senin, 22 Februari 2010

Great Shema

Great Shema?
Bagi orang Israel, pendidikan -- khususnya pendidikan rohani -- merupakan bagian integral dari perjanjian antara Allah dengan umat-Nya. Ulangan 6:4 memuat "Shema", yaitu doa yang diucapkan dua kali sehari, setiap pagi dan petang dalam ibadah di sinagoge. Ayat ini amat penting karena merupakan pengakuan iman yang sangat tegas akan Tuhan (Yahweh) sebagai satu-satunya Allah yang layak disembah:

"Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!" (Ulangan 6:4)

Pernyataan ini kemudian langsung dilanjutkan dengan perintah rangkap untuk mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, dan kekuatan mereka (ayat 5), menaruh perintah itu dalam hati (ayat 6), mengajarkannya kepada anak-anak mereka secara berulang-ulang (ayat 7), mengikatkannya sebagai tanda pada tangan dan dahi (ayat 8), dan menuliskannya di pintu rumah dan gerbang (ayat 9).
Orang Israel menafsirkan perintah-perintah tersebut secara harafiah dengan membuat "tali sembahyang" yang diikatkan di dahi atau lengan dan berisi empat naskah, salah satunya adalah Ulangan 6:4-9 di atas. Ketiga naskah lainnya diambil dari Keluaran 13:1-10, Keluaran 13:11-16, dan Ulangan 11:18-21. Di dalam keempat naskah tersebut, kewajiban untuk mengajarkan hukum dan pengetahuan tentang Allah kepada anak-anak mendapat penekanan yang besar. Hal ini menunjukkan besarnya hubungan antara pendidikan rohani dalam rumah tangga dengan ketaatan kepada Allah.

Label:

Minggu, 21 Februari 2010

SILABUS MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

S I L A B U S

Nama Mata Kuliah : Pendidikan Agama Kristen (MPK)
Kode Mata Kuliah : 001
Program : S 1
Beban Kredit : 3 SKS
Lama Tatap Muka : 16 x = 14 x Tatap muka ; 2 x Ujian
Dosen : Tjahjaningtyas Ngestibekti S PAK, M.Th.

Pengantar :
Dasar hukum Mata kuliah Pengembangan Kepribadian Mahasiswa Kristen yakni melalui SK Mendiknas No 232/U/2000 dan No 045/U/2002, maka terjadilah restrukturisasi Kurikulum Perguruan Tinggi dimana Pendidikan Agama menjadi salah satu matakuliah dalam kelompok MK Pengembangan Kepribadian, dan merupakan salah satu mata kuliah dalam kategori Kurikulum Inti. Melalui SK Dirjen Dikti Depdiknas No. 38/Dikti/2002 mengatur "Rambu-rambu Pelaksanaan Matakuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi" dimana matakuliah Pendidikan Agama terdapat didalam SK tersebut secara eksplisit telah merumuskan Visi, Misi dan Kompetensi kelompok Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK).

Tujuan PAK di Perguruan Tinggi:
Diharapkan melalui Matakuliah ini, mahasiswa dapat mengalami perjumpaan secara pribadi dengan Tuhan. Melalui pengalaman perjumpaan pribadi ini kiranya mampu mengubah dan mentranformasi nilai-nilai kristiani dalam kehidupan sehari-hari. Indikator bahwa tujuan itu tercapai apabila setiap mahasiswa mampu menjadi pewarta dan pembawa damai sejahtera dimanapun mereka berada.

Visi dan Misi PAK di Perguruan Tinggi:
Visi PAK di Perguruan Tinggi adalah menjadikan Agama sebagai sumber nilai dan pedoman dalam menjunjung Tinggi harkat dan martabat manusia.
Misi PAK di Perguruan Tinggi adalah mewujudkan nilai-nilai kristiani dalam arti memperjuangkan kasih, keadilan dan kebenaran dalam keluarga, masyarakat dan seluruh aspek kehidupan.

Substansi Kajian Matakuliah Pengembangan Kepribadian :
Kajian Materi PAK di PT disajikan dalam 9 Substansi besar yaitu :
1. Tuhan - Membahas konsepsi Tuhan dari sudut pandang Iman Kristen.
Diharapkan dari kajian dan analisa ini, mahasiswa memdperoleh pemahaman yang mendalam mengenai Tuhan, hakekat gereja, dan menghayati hakekat kekristenan yang baik serta ajaran pokok yang menjadi landasan iman dan percayanya.
2. Manusia - Membahas konsepsi manusia dari sudut pandang iman kristen.
Diharapkan dari kajian dan analisa ini mahasiswa kristen dapat memahami bahwa manusia itu adalah mahkota ciptaaan Tuhan yang mulia, dengan demikian mereka menghargai harkat dan martabat manusia yang begitu tinggi.
3. Moral - Membahas konsepsi Moral kristen sebagaimana ajaran kristiani. Dasar moral kristen adalah Firman Tuhan, sehingga diharapkan dari kajian dan analisa ini para mahasiswa mampu memfilter berbagai tawaran nilai-nilai kehidupan yang tidak selaras dan sesuai dengan moral Firman Allah. Moral Kristen menjadi tolak ukur nilai-nilai lain.
4. IPTEK dan SENI - Membahas hubungan iman kristen dengan IPTEK dan Seni. Juga akan turut dibahas tentang evolusi dari sudut pandang iman kristen berdasarkan Firman Tuhan. Aspek ini dirasa sangat penting karena begitu banyak pandangan baik positif maupun yang negatif. Diharapkan mahasiswa mampu memahamirelasi itu dengan sebaik-baiknya agar memberi solusi bagi kepada umat tentang hal-hal positif dan hal-hal negatif.
5. Kerukunan - Membahas konsepsi pluralisme dari sudut pandang iman kristen. Diharapkan mahasiswa mampu membangun dan mengamalkan sikap toleransi dan sikap kerja sama dalam rangka memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Melalui matakuliah ini, setiap mahasiswa kristen memiliki sikap dan tanggung jawab untuk mewujudkan relasi persaudaraan yang kokoh dan otentik sebagai anak bangsa dengan menjaga perdamain melalui dialog dan kerjasama antar umat beragama.
6. Masyarakat - Membahas tentang tanggungjawab orang krsiten dalam pemberdayaan masyarakat. Melalui matakuliah ini, mahasiswa kristen diharapkan mampu terlibat dalam masalah-masalah sosial dengan memberi alternatif-alternatif solusi yang relevan dan konstruktif. Keadilan sosial menjadi inspirasi dan sekaligus indikator bahwa tujuan pembelajaran ini tercapai sebagaimana diamanatkan UUD '45.
7. Budaya - Membahas budaya kerja keras dari sudut pandang iman kristen. Kinerja kerja keras adalah amanat Firman Tuhan. Karena itu tujuan matakuliah ini, mengajar para mahasiswa agar memiliki mental dan watak yang kuat seperti baja dengan sikap kerja keras dan ulet mengerjakan setiap tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan. Sebaliknya diajarkan supaya mereka menjauhkan diri dari sikap dan mental cepat putus asa dan "narimo" termasuk membenarkan takdir- takdir lain. Hidup dengan sikap kerja keras adalah indikator kajian dan analisa ini mencapai tujuannya.

8. Politik - Membahas makna dan arti kehidupan politik di Indonesia. Kepada mahasiswa diberikan pemahaman agar mengerti dan tahu tanggung jawab politiknya ditengah kehidupan berbangsa dan bernegara. Diharapkan setiap mahasiswa mengerti tentang hak-haknya secara baik, benar dan bertanggung jawab. Indikator kajian dan analisa ini mencapai tujuannya jika para mahasiswa mampu menjalankan sikap yang tahu menempatkan diri dalam sosial- kemasyarakatan.
9. Hukum - Membahas tentang hukum dan keadilan baik dari sudut pandang iman kristen maupun dari sudut pandang negara. Diharapkan setiap mahasiswa mengerti tugas dan tangggung jawabnya sebagai alat kontrol terhadap kebenaran dan keadilan dalam rangka menegakkan keadilan hukum dan keadilan sosial ditengah kebangsaan dan kenegaraan Indonesia. Mahasiswa harus tahu hukum positif dan hukum negatif.

Sistim Evaluasi dan Penilaian
1. Kehadiran kelas : 10 %
2. Membuat makalah 5 - 7 halaman dengan memilih satu dari 9 sub kajian : 10 %
3. meringkas satu buku wajib yang ditentukan kemudian : 10 %
4. Ulangan harian dan ujian tengah semester : 25 %
5. Ujian akhir semester : 45 %


Daftar Pustaka /Sumber referensi/Sumber Belajar :
Alkitab, Lembaga Alkitab Indonesia
1. Dosen PAK. di Univ Trisakti, Rangkuman PAK di Perguruan Tinggi Umum
2. Darmaputera Eka Ph.D & Simatupang TB. DR., Peranan Agama - agama dan kepercayaan Tuhan yang Maha Esa dalam Negara Pancasila yang membangun, BPK GM, Jakarta, 1987
3. Departemen Agama, Pedoman Dasar Kerukunan Hidup Beragama, PKHB, Jakarta 1982
4. Browniee,M, Tugas Manusia Dalam Dunia Milik Tuhan, BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1987
5. KOENTJARANINGRAT, Kemurnian Ilmu pengetahuan dan tanggung jawab ilmuwan terhadap masyarakat, Himpunan Indonesia untuk pengembangan ilmu-ilmu Sosial, Jakarta, 1977.
6. MARDIATMADJA B.S.SJ, Iptek dari sudut Iman, BPK GM, Jakarta,1994
7. Ismael Andar , Selamat Berkembang (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2003)

8. Kohlberg, Lawrence, Tahap-tahap Perkembangan Moral (Yogyakarta: Kanisius, 1995), Bab I dan IV.
9. Verkuyl, J, Etika Kristen - Bagian Umum (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 1976)
10. White, J, Kejujuran, Moral dan Hati Nurani (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1987)
11. Shelton, Charles M, Moralitas Kaum Muda - Bagaimana Menanamkan Tanggung jawab Kristiani ( Yogyakarta: Kanisius, 1088), Bab I-II
12. Barbour, Ian, Ethics in an Age of Technology (San Franscisco : Harper, 1993)
13. Supardan, Penyunting , Ilmu, Teknologi dan Etika, (Jakarta BPK Gunung Mulia,1991).
14. Wilardjo, Like, "Ilmu dan Agama di Perguruan Tinggi : dipadukan atau dibincangkan?" Dalam Jurnal Waskita, Vol, I, No. 1, April 2004.
15. D.P.Niles, "Report of the Consultation of Theologians" dalam Asian Theological Reflections on suffering and Hope, Hongkong, Oktober 10-15.
16. Darmaputera, Eka, Pancasila Identitas Modernitas, (Jakarta, BPK Gunung Mulia, 1987).
17. Keraf, Sonny, Masih Adakah Etika Dalam Politik? Kompas, Jakarta, Nopember 2001.
18. Kristanto, A.Tri, Etika Berbangsa, Sebuah Ironi, Kompas, Jakarta, Nopember 2001.
19. Rajiman, Menjadi Pelayan Kristus, CV, Krida Aksara, Surakarta, 1987.

Kesimpulan :

Indikator bahwa tujuan Mata kuliah telah mencapai maksudnya ketika para pendidik dan nara didik secara bersama-sama mewujudkan iman yang kokoh, karakter yang mulia, dan merefleksikan nilai-nilai Kristen dalam kehidupan sehari-hari, dengan demikian yang nampak kepada sesama adalah perangai yang terpuji, identitas yang jelas dan tegas bahwa dia adalah anak Tuhan yang bertanggung jawab. Biarlah kita terus membawa kemuliaan dan hormat bagi Tuhan sebagai tujuan tertinggi hidup kristen kita.
Sebagai mahasiswa yang sungguh-sungguh menjunjung tinggi nama baik Fakultas dan Universitas yang telah mendidik dan menghantar mereka untuk mendapatkan keahlian sesuai dengan bidangnya, Sehingga setelah dapat merelevansikan ilmunya dalam karyanya nanti dapat membawa nama harum bagi Universitas Pancasila, khususnya sebagai lembaga perguruan tinggi yang mengutamakan Pancasila sebagai dasar dan tujuan dalam proses pendidikan yang berlangsung..

Label: